Sabtu, 25 Februari 2012

Kenangan bersama teman - teman


Nggak kerasa kita uda semester 4, ada banyak hal yang sudah kita lewati bersama. ketika kita berangkat kelapangan canda dan tawa menghiasi perjalanan kita, saya tidak mengerti apa yang sebeagnarnya akan terjadi pada kita semua , ikalau kita berpisah, dan itu tidak bisa di hindari, bayangkan ketika kita sudah di wisuda bersama, akan terasa semua kenangan tentang kita. saya tau perjalanan kita masih panjang, ada banyak cerita menarik yg kita ukir bersama.
foto ini menunjukkan bukti bahwa kebersamaan kita akan selalu bersama untuk beberapa tahun lagi kedepan, yang paling mengejutkan saya ketika cinta lokasi menghampiri teman - teman, kalaian semua pasti tau siapa - siapa teman kita yang terkena cinta lokasi di lapangan, uufff,,,,, ada banyak kisah, terlalu panjang jika harus saya ceritakan satu persatu. yang jelas sekarang kita sudah semester 4, berjuanglah teman - teman aku yakin kita pasti bisa menyelesaikan studi kita, mengenakan toga dan gelar SARJANA kita masing - masing.

Rabu, 22 Februari 2012

Geogrphy Of Development

Definisi geografi
Prof. Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Jhon Alexander
Geografi merupakan disiplin ilmu yang menganalisis variasi keruangan dalam veriabel kawasan-kawsandan hubungan antar variabel – variabel keruangan.
Strabo (1970)
Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian di sebut Konsep Natural Atrribut of Place.
Paul Claval (1976)
Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan.
Prof. Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
1. Pendekatan Keruangan.
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini yang perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.
Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya,
Pendekatan keruangan juga merupakan ciri khas yang membedakan ilmu geografi dengan lainnya. Pendekatan ini dapat di tinjau dari 3 aspek yaitu:
1. Analisis pendekatan topik yaitu menghubungkan suatu kejadian dengan dengan tema-tema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh pemanasan glokal adalah suatu fenomena geografi yang terjadi di seluruh ruang, gejala tersebut diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan manusia yang menambah tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer.
2. Analisis dengan pendekatan aktivitas manusia yaitu mendeskripsikan aktivitas manusia dalam ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan tempatnya maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan pantai maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat.
3. Analisis pendekatan wilayah, yaitu bahwa persebaran fenomena geografi persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah mwmiliki karakteristik, memiliki kelebihan dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga pada wilayah yang berrbeda maka akan memiliki karakteristik yang berbeda pula.
Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan organisme hidup yang lain. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi, Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (hu¬man ecology) yang mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dan lingkungan. Aktivitas manusia dalam kaitannya dengan inetarksi dalm ruang terutama terhadap lingkungannya mengalami tahan-tahapan sebagai berikut
• Tahapan yang sangat sederhana yaitu manusia tergantung terhadap alam (fisis Determinisme). Manusia belum memiliki kebudayaan yang cukup sehingga pemenuhan kebutuhan hidup manusia dipenuhi dari apa yang ada di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga pada saat alam tidak menyediakan kebutuhannya maka di akan pindah atau mungkin punah (kehidupan jaman purba)
• Manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia memanfaatkan alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya, sehingga lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia. Manusia sudah mampu mengurangi ketergantunggannya terhadap alam tapi manusia juga masih membutuhkan alam.
Contohnya. Para petani zaman dulu dalam waktu setahun hanya mampu bercocok tanam hany sekali, karena kebutuhan pengairan hanya mengandalkan dari musim hujan (tadah hujan), sementara jumlah penduduk semakin bertambah, kebutuhan terhadap pangan juga bertambah, maka manusia berupaya bagaimana agar kebutuhan irigasi untuk pengairan pertanian bisa sepanjang musim dan tahun, maka dibuatlah bendungan. Kemudian dengan bioteknologi juga sudah ditemukan varietas pada yang bagus dengan usia dan masa panen cukup pendek.
• Manusia menguasai alam. Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam sebesar-besarnya. Contohnya dibuatnya mesin-mesin mengekploitasi alam yang sebesar-besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin -mesin digunakan untuk memproduksi bahan-bahan sintetis yang tidak bisa di buat alam. Â
3. Pendekatan komplek kewilayahan
• Pendekatan komplek kewilayahan ini mengkaji bahwa fenomena geografi yang terjadi di setiap wilayah berbeda-beda, sehingga perbedaan ini membentuk karakteristik wilayah. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya interaksi suatu wilayah dengan wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. semakin tinggi perbedaannya maka interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi
RUANG LINGKUP
Pengertian tentang geografi di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
1. Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
2. Geografi Sosial: Geografi sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.
3. Geografi Regional: Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik ataupun sosial sehingga dianggap sebagaio bentuk tertinggi dalam geografi.




Prinsip Geografi
1. Prinsip Penyebaran/ spreading Principle
prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta geografi dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang lain. hal tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.

2. prinsip interrelasi/ interrelationship principle
prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non fisik. prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu wilayah tertentu.

3. prinsip deskripsi/ Descriptive Principle
prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel.


4. prinsip korologi/ Chorological principle
ini disebut juga prinsip keruangan. dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari penyebaran, interrelasi, dan interaksinya dalam ruang.

Unsur - unsur geografi 
ruang
Ruang dalam arti luas adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Dalam arti sempit ruang adalah wilayah yang memiliki batas-batas tertentu, baik keadaan alam, social, pemerintahan, dan lain sebagainya. (Suhardjo, 1999). Ruang memiliki 2 dimensi, yaitu isi dan jarak.
lokasi
Lokasi adalah posisi pasti dalam ruang. Dalam geografi lokasi mempunyai 2 makna, yaitu lokasi absolute dan relative. Lokasi absolute adalah lokasi dipermukaan bumi yang ditentukan dengan system koordinat garis lintang dan bujur. Sifatnya mutlak tidak akan berubah angka-angka koordinatnya. Sedangkan lokasi relative adalah lokasi suatu objek yang nilainya ditentukan berdassarkan objek atau objek-objek lain di luarnya.
jarak
Jarak erat kaitannya dengan lokasi relative. Karena nilai suatu objek dapat ditentukan oleh jarak terhadap objek/objek lainnya berdasarkan hubungan fungsionalnya. Jarak dalam pengertian geografi dapat diukur dengan 3 dimensi, yaitu jarak geometric, jarak waktu, dan jarak ekonomi.
aksesbilitas
Aksesbilitas atau keterjangkauan adalah tingkat kemudahan suatu lokasi dapat dicapai dari lokasi atau lokasi-lokasi lainnya. Aksesbilitas dipengaruhi oleh factor lokasi, jarak, dan kondisi medan.
wilayah
Wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang mempunyai keseragaman atas dasar cirri-ciri bentuk, baik yang bersifat fisik maupun social.
Pengertian Geografi Pembangunan
Perkataan geografi berasal dari bahasa Yunani : geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi secara harfiah geografi berarti tulisan tentang bumi. Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari/ mengkaji bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara dan segala interaksinya.
Dengan kata lain geografi adalah studi tentang gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dalam hubungan interaksi dan keruangan tanpa mengabaikan setiap gejala yang merupakan bagian dari keseluruhan itu.
Pembangunan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh suatu region untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat dengan cara perencanaan dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
Geografi Pembangunan adalah cabang dari disiplin geografi yang mempelajari/ menkaji mengenai keterkaitan antara proses pembangunan yang dilakukan sesuatu region dengan keadaan alam serta penduduk region tersebut. Atau dengan kata lain merupakan bagian dari ilmu geografi yang mempelajari alam semesta dengan segala isinya (aspek keruangan geografi) yang diperlukan untuk menyusun rancangan atau perencanaan pembangunan.

Minggu, 19 Februari 2012

Geografi Pembangunan

Deskripsi Konsep-konsep dasar geografi dan pembangunan Topik I Geografi dan Pembangunan.
1. Geografi adalah Suatu Ilmu Pengetahuan yang mempelajari kaitan sesama antara manusia, ruang, ekologi, kawasan dan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kaitan sesame tersebut.

Perkuliahan Geografi pembangunan adalah suatu studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang menunjang suatu pembangunan wiliayah, baik pedeseaan, perkotaan maupun daerah yang dibatasi oleh batas-batas politis atau administratif.


Dari pengertian diatas jelas sekali bahwa ruang lingkup geografi itu luas sekali, geografi tidak hanya mempelajari atau mendeskripsikan tentang bumi tapi juga semua fenomina yang menyangkut perbedaan, persamaan, Pola, penyegaran dan fenomena lain yang dikatikan dengan ruang dan waktu. Geografi adalah disiplin ilmu yang saling berkaitan dengan ilmu lain. Kaitan Ilmu Geografi dengan kimia disebut Geo Kimia, kaitan dangan sikia disebut geofisika, dan geografi yang mengacu pada pembangunan disebut Geografi Pembangunan.

Geografi pembangunan sangat penting untuk dipelajari dalam rangka mensukseskan pembangunan. Karena setiap perencanaan yang akan dilakukan oleh ahli-ahli planologi harus selalu mempertimbangkan aspek gaeografinya. Aspek itu antara lain aspek fisik seperti tanah, daerah perairan, iklim, dan lain-lain. Aspek Manusiawi atau aspek sosial seperti jumlah penduduk.Pertumbuhan penduduk, penyebarannya dan lain-lain. Aspek biotis seperti hewan dan tanaman, Serta Aspek absrak yang meliputi letak, luas, batas, bentuk ruang. Agar tujuan pembangunan dapat tercapai maka harus ada kerjasama yang baik antara keduanya.

1. Objek material geografi adalah yang mempelajari semua tentang fisik bumi (geosfer) seperti atmosfer, litosfer, biosfer, hidrosfer, antroposfer, dan pedosfer.

Sedangkan objek formal geografi adalah cara memandang dan cara berfikir objek material tersebut dari segi geografi, yaitu dan segi keruangan, pola, sistem dan proses hal ini secara sederhana ditanyakan dalam bentuk 5 W + IH. Menurut Helinga ada tiga hal yang pokok dalam empelajari objek formal dari sudut pandang keruangan yaitu pola dari gjala-gejala dimuka bumi (spatial Patterns). Keterkatian atau hubungtan sesama antar gejala tersebut (spatial system), dan perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala (spatial Processes).

Objek kajian Geografi Material dan Formal saling terkait dan tidak dapat berdiri sendiri, karena objek geografi formal merupakan metode atau cara untuk mempelajari geografi material. Tidak hanya sekedar itu ia juga membahas tentang interaksi dan interdependensi antara objek material dan formal dalam kontek keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.

1. Fase-fase keterlibatan geografi dalam pembangunan

Fase-fase keterlibatan geografi dalam pembangunan dibagi menjadi 4 tahap yaitu:

1. Fase Studi Idiografis, yaitu masa sekitar zaman penjajah, pada zaman ini pembangunan dan keterbelakangan belum dibicarakan.

2. Fase Nemotetik, yaitu sekitar periode tahun 1950 an, Pada fase ini mulai membicarakan tentang pembangunan dengan tekanan pada distribusi keruangan.

3. Fase Struktural historis yaitu sekitar tahun 19600an dengan penekanan studi konteks keruangan keberbelakangan.

4. Fase Sinthesa dan dan peninjauan kembali fase ini dimulai tahun 1980-an dengan meninjau kembali ide-ide geografi pembangunan yang nomotetik dan studi tentang place pada tingkat mikro.

Dapat kita lihat bahwa dari tahun ke tahun ilmu geografi semakin berperan dalam pembangunan dari mulai awalnya orang-orang tidak mengetahui dan mengabaikan keterbelakangan sampai pada akhirnya orang menyadari pentingnya spasial dan penelitian tentang kebijakan perencanaan pembangunan yang berorientasi pada aspek geografipun di perhatikan sehingga pada akhirnya geografi merupakan ilmu yang interdeseplier terhadap masalah-masalah pembangunan dan keterbelakangan.

1. Contoh. Sumbangan ilmu Geografi dalam pertimbangan pembangunan.

Peranan geografi sebagai ilmu penelitian dimanfaatkan dalam aspek keruangan dalam suatu wilayah dalam menyusun rancangan, perncanaan pembangunan wilayah yang bersangkutan. Contohnya saja dalam tata guna lahan, geografi, dapat melakukan organisasi keruangan (spatial organization). Geografi membantu planologi dalam analisis faktor-fkator geografi untuk menata ruang, misalnya berapa persen untuk pemukiman, untuk industri, perkantoran, dan lain lain dengan bantuan data geografi.

1. Sejauh ini ruang lingkup atau skop keterlibatan geografi dalam pembangunan mencakup kegiatan penelitian perencanaan analisis dan evaluasi. Geografi berusaha meneliti dan mendeskripsikan semua fenomena geografi menganalisis dampak, dan mengevaluasi hasil pembangunan.

Hal ini wajar karena objek kajian geografi itu sendiri mencakup objek materil dan formal, artinya geografi harus mempu melakukan tugasnya meneliti, merencanakan, menganalisis dan mengevaluasi suatu fenomena yang sangat berguna bagi pembangunan.